88themovie.com – Jakarta Utara, salah satu wilayah yang paling terdampak oleh banjir rob, kini menghadapi tantangan yang semakin kompleks akibat penurunan tanah. Kondisi ini diperparah oleh kenaikan permukaan laut dan perubahan iklim, yang bersama-sama menciptakan situasi yang sulit diatasi.

Penurunan tanah di Jakarta Utara terutama disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan. Menurut Kapusdatin Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, penurunan tanah ini memperburuk dampak banjir rob. Tanah yang turun mengakibatkan kawasan pesisir Jakarta semakin rentan terhadap rob, dan hal ini sulit diatasi tanpa perubahan signifikan dalam pengelolaan sumber daya air.

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) menunjukkan bahwa Jakarta Utara mengalami penurunan permukaan tanah dengan kedalaman mencapai 25 cm setiap tahunnya. Angka ini lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan rerata penurunan permukaan tanah di kota pesisir besar lain di seluruh dunia. Pengambilan air tanah yang berlebihan ini disebabkan oleh kebutuhan air bersih yang tidak dapat dipenuhi oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sehingga warga Jakarta terpaksa mengandalkan air tanah.

Selain penurunan tanah, kenaikan permukaan laut yang dipengaruhi oleh perubahan iklim global juga menjadi tantangan besar. Kenaikan permukaan laut meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir rob, yang sulit diatasi hanya dengan pembangunan infrastruktur seperti tanggul.

Perubahan iklim juga menyebabkan cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi, seperti hujan lebat dan pasang surut air laut yang lebih tinggi. Kondisi ini memperparah banjir rob di Jakarta Utara, yang sudah sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Banjir rob yang terjadi di Jakarta Utara tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga mengganggu aktivitas sehari-hari warga. Beberapa wilayah yang paling terdampak antara lain Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Marunda, Cilincing, Kalibaru, dan Muara Angke.

Selain itu, banjir rob juga menyebabkan intrusi air laut ke dalam akuifer air tawar, yang mencemari sumber air tanah dan membuatnya tidak layak dikonsumsi atau digunakan. Hal ini menambah beban pada sumber daya air tanah yang sudah tertekan akibat eksploitasi yang berlebihan.

BPBD DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banjir rob, termasuk pembangunan infrastruktur tanggul laut, peningkatan sistem drainase dan normalisasi sungai, pembangunan waduk, dan sistem penampungan air. Selain itu, BPBD juga melakukan pembangunan sumur resapan, pengelolaan air tanah, sistem peringatan dini dan monitoring, serta pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat.

Namun, upaya-upaya ini belum cukup untuk mengatasi masalah yang semakin kompleks. Diperlukan perubahan taruhan bola signifikan dalam pengelolaan sumber daya air dan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mengurangi dampak banjir rob di Jakarta Utara.

Penurunan tanah, kenaikan permukaan laut, dan perubahan iklim adalah faktor-faktor utama yang memperparah dampak banjir rob di Jakarta Utara. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta perlu ditingkatkan dan diperluas untuk mencakup pengelolaan sumber daya air yang lebih berkelanjutan dan kolaborasi yang lebih erat antara semua pihak terkait. Hanya dengan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, Jakarta Utara dapat mengurangi risiko dan dampak banjir rob yang semakin parah.